Cari Blog Ini

Jumat, 18 Februari 2011

Coffee At Luna's

Pada awal Oktober 2010, ketika saya sedang merasa penat dengan pekerjaan kantor, seperti biasa saya menenggelamkan diri di sebuah toko buku yang ada di kota Pempek ini. Salah satu toko buku yang terkenal di Indonesia. Hampir satu jam aq bolak balik didalam toko buku itu.....hampir lelah rasanya mencari buku yang mampu menarik hatiku, tiba-tiba aq melihat sebuah buku bersampul merah berjudul " Coffee At Luna's " di tulis oleh Chuck Martin. Buku itu tinggal satu eksemplar di rak buku tersebut. Bila melihat dari judulnya sungguh jauh dari bayanganku ternyata buku tersebut berisi motivator dalam bekerja, bagaimana menggeluti dunia kerja tetapi mampu menyeimbangkan kehidupan kita dan memaknai hidup ini. Ada 5 hal yang bisa aq simpulkan dari buku tersebut :
1. Berhenti
Dunia kerja memang menyita waktu dan tenaga kita, terkadang malah membuat kita perlahan menjadi     individu yang egois, yang hanya memperdulikan kepentingan kita sendiri. Kita bekerja setiap hari dari  waktu ke waktu tanpa memperdulikan orang - orang di sekeliling kita.Coba sejenak kita luangkan waktu melihat orang-orang disekeliling kita. Berhenti dari segala aktivitas pekerjaan kita sebentar saja. Langkah pertama ini benar-benar aq lakukan di kantor. Pagi hari ketika sampai di kantor, kuhidupkan komputerku lalu aq membuat secangkir kopi capuccino dan duduk santai di kursiku. Kulihat temanku 'Y' datang tergesa-gesa dengan membawa helm dan sebotol air minum. Kulihat jarum jam, hampir setengah delapan. Dia nyaris datang terlambat. Tapi aq hanya diam saja tak berkata apapun. Karena inilah aq, aq adalah pribadi yang cuek dan lebih memilih diam daripada banyak omong tapi hanya kata-kata basa-basi yang tidak ada gunanya.
2. Mengamati
Step yang kedua adalah mengamati keadaan disekitar kita, karena mungkin karena kesibukan pekerjaan, kita tidak punya waktu mengamati apa yang sebenarnya yang terjadi disekeliling kita. Step ini kulakukan selama 1 minggu. Kulihat temanku itu hampir tiap hari datang nyaris terlambat, sedangkan bos ku adalahorang yang disiplin, dia datang setiap jam setengah tujuh pagi, 1 jam lebih awal dari jam kantor. Tapi kuakui  mereka berdua adalah individu yang tekun dalam bekerja. Temanku itu orang yang rajin, cepat tanggap, selalu berusaha lebih baik, dan boleh dikatakan teliti dalam bekerja. Sebenarnya diam-diam dalam hatiku mengaguminya. Sedangkan Bos ku adalah orang yang disiplin,pintar, visioner,teliti dan punya kreatifitas tinggi. Tetapi untuk orang yang belum kenal kesannya cerewet dan cenderung diktator.
3.Mendengarkan
Apalagi untuk langkah yang ketiga ini, mungkin kita paling malas untuk mendengarkan keluh kesah orang disekeliling kita. Kita saja punya banyak masalah jadi buat apa ikut campur urusan orang lain. Mungkin itu yang ada dalam benak kita.Namun rasa ingin tauku besar mengenai makna dari buku tersebut. Setelah 1 minggu aq mengamati mereka berdua, akhirnya aq tau mengapa temanku selalu datang tergesa-gesa. "Y" punya anak balita dan dia tidak punya pengasuh jadi pagi-pagi dia harus memandikan anaknya dan menyiapkan sarapan untuk suaminya. Memang kesannya pekerjaan ibu rumah tangga biasa yang mudah untuk dikerjakan tetapi hal itu mengubah mindsetku bahwa menjadi Ibu Rumah Tangga sekaligus Pekerja   itu tidaklah mudah, harus jeli membagi waktu.Sedangkan Bos ku, dia adalah seorang dokter internis yang juga merawat pasien di rumah sakit lain sehingga dia harus membagi waktunya sebagai Dokter yang merawat pasien dan sebagai seorang pemimpin di sebuah rumah sakit.Lalu, aq mulai berpikir tentang diriku. Aq seorang wanita single, aq belum punya anak atau suami untuk diurusi, aq juga tidak punya kesibukan layaknya bos ku tapi aq bekerja di 2 tempat demi tuntutan ekonomi keluargaku. Dan ini sudah kujalani selama 4 tahun. Setiap hari bekerja tanpa lelah, pergi pagi dan pulang jam sepuluh malam, disaat seluruh keluargaku sudah tidur.Aq tidak punya waktu untuk diriku sendiri, yang ada hanya bekerja dan bekerja.Akhirnya aq sadar, aq tidak tau 'Apa yang aq cari dalam hidup ini ???'
4.Mengubah
Ketika aq menyadari bahwa sudah banyak yang aq lewatkan hanya karena sibuk bekerja tanpa tau yang   aq  cari, aq berusaha memperbaiki sikapku. Padahal boleh dibilang sudah terlambat karena aq sudah tidakmengenal diriku lagi. Tetapi daripada tidak sama sekali.Aq berusaha mulai dari hal yang terkecil dari diriku sendiri. Aq berusaha disiplin dalam menjalankan sholat lima waktu, dan menambahkan beberapa sholat sunnah. Mungkin hal ini bisa aq lalui, akan tetapi aq menghadapi permasalahan di kantor, dimana aq dianggap orang yang tidak disiplin karena sering bolos dan aq dianggap lalai dalam pekerjaanku. Aq diintimidasi teman-teman kantorku, terutama 'Y'. Awalnya pribadiku menolak keras karena sikap mereka yang menganggapku orang yang tidak berguna. Perkataan mereka dan sikap mereka malah ada yang keterlaluan karena mereka menganggapku depresi. Tapi sebenarnya jauh didalam hatiku aq berkata, aq bukan individu yang seperti itu. Aq mencoba sekuat mungkin untuk tidak menanggapinya dengan emosi,setiap ada perkataan mereka yang terasa menyakitkan aq hanya bisa istighfar dan berusaha menelaah mengapa mereka seperti itu, mungkin karena sikapku yang salah. Aq berusaha merubah sikapku, tetapi hal itu butuh waktu. namun mereka tidak memberiku kesempatan itu dan aq bisa maklum. Berubah itu perlu waktu !!!
5.Bagikan
Mungkin untuk langkah yang terakhir ini belum bisa aq lakukan karena aq sendiri masih di step 4.Tetapi jika diantara anda yang membaca Blog ini mampu melakukan langkah ini, aq rasa anda sudah mencapai keseimbangan dalam hidup, dimana anda mampu menikmati pekerjaan anda, anda mampu memberikanmanfaat untuk orang disekitar anda dan mampu menjaga kehidupan agama anda. Semoga ya...!!!! Sampai saat ini bila aq merasa kurang semangat dalam bekerja maka aq akan membuka buku ini lagi,buku ini sangat bermanfaat buatku dan kuharap bermanfaat juga untuk anda.


" Persembahan dari Adexfree "
=======*******=======

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS

Solusi menghadapi selimut polusi dan perubahan iklim di era digitalisasi

sumber :   Canva Sejak awal oktober hingga 2 minggu terakhir oktober 2022 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat sebany...