Cari Blog Ini

Rabu, 26 Oktober 2022

Solusi menghadapi selimut polusi dan perubahan iklim di era digitalisasi

sumber :  Canva

Sejak awal oktober hingga 2 minggu terakhir oktober 2022 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat sebanyak 227 bencana alam yang terjadi di Indonesia. Dimana semua kejadian adalah bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, cuaca hujan ekstrem dan tanah longsor.

Pada tanggal 21 oktober 2022 Kabupaten Ponorogo diserbu banjir setelah hujan deras hampir seharian mengguyur di wilayah Ngebel dan kecamatan Sooko. Hujan ini mulai turun sejak pukul 10.00 pagi hingga pukul 19.00 WIB.

Pada tanggal 22 oktober 2022 sebanyak 165 watga di 5 kecamatan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur terpaksa mengungsi karena terjadinya pergerakan tanah di wilayah tempat tinggal mereka. 

Pada tanggal 23 oktober 2022 terjadi banjir di daerah dusun 3 Baturaja Bungin, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Hal ini terjadi karena luapan air sungai bungin akibat hujan yang turun sejak sabtu sore pukul 17.30 hingga jam 02.15 dini hari.

Sederet bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan cuaca hujan ektrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Sejak 29 September 2022 yang lalu BMKG ( Badan Meteorologi , Klimatologi dan Geofisika ) telah memperingatkan bahwa potensi akan terjadi cuaca ekstrem di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bahkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memperingatkan semua pihak untuk tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi akibat tingginya curah hujan ini hingga tahun 2023, hal ini dipengaruhi oleh kompleksitas dan dinamisnya kondisi atmosfer di Kepulauan Indonesia.

Sumber : earth_system_diagram.png (4104×2304) (nasa.gov)

Jika kita telaah gambar di atas, begitu kompleksnya korelasi antara berbagai aktivitas yang manusia lakukan dengan kondisi bumi ini. Berbagai aktivitas dan kontribusi yang manusia lakukan , mulai dari industri, transportasi, dan gaya hidup di perkotaan sangat berpengaruh terhadap ekosistem . Perubahan ekosistem berdampak besar terhadap perubahan kondisi atmosfer di bumi ini dan pada akhirnya menyebabkan perubahan iklim.

Itu artinya perubahan iklim yang terjadi di dunia ini adalah tanggung jawab kita bersama, para penduduk bumi yang setiap hari bernafas dengan udara di bumi dan menjaga keberlangsungan hidup dari hasil eksploitasi berbagai sumber daya alam di bumi.

Sadar atau tidak, kita mampu bertahan di bumi ini karena sumber daya alam yang Allah ciptakan untuk seluruh umat manusia. Namun kenapa kita malah membuat kerusakan di bumi ini, bumi yang telah menjaga keberlangsungan hidup kita sejak beberapa abad yang lalu.

Lihatlah kepulan asap rokok yang kita hasilkan setiap hari, buka mata dengan lebar seberapa tebal selimut polusi yang kita ciptakan dari kendaraan yang kita gunakan setiap hari, dan pernahkah kita berpikir seberapa besar energi yang telah kita eksploitasi dari bumi ini......jawabannya sudah tak terhitung lagi. Jika bumi ini mampu berbicara, mungkin bumi sudah menjerit dengan  gulungan polusi udara yang telah kita ciptakan, timbunan polusi pada tanah yang tiap detik makin meninggi akibat sampah yang kita hasilkan, belum lagi polusi air akibat berbagai limbah berbahaya yang kita buang ke laut, dan berbagai kerusakan lain yang telah kita ciptakan di bumi ini.

Ayo sejenak berhenti dari aktivitas yang kita lakukan ,waktunya kita buka mata lebar-lebar, dan renungi sampai kapan kita harus menyebabkan kerusakan di bumi ini. Akankah anak cucu kita mewarisi kondisi bumi yang penuh polusi, dan berbagai bencana alam yang terjadi akibat kerusakan yang kita lakukan sendiri. 

Jika anda tidak ingin hal tersebut terjadi, mari kita lakukan berbagai tindakan pencegahan untuk mengurangi berbagai kerusakan lingkungan yang telah terjadi. Banyak hal sederhana yang dapat kita lakukan dalam berpartisipasi mengurangi selimut polusi dan perubahan iklim, namun yang jadi permasalahannya, maukah kita melakukannya. 
Karena hidup di era serba digital ini seringkali membuat kita terbuai dengan berbagai fasilitas yang berlabel "mempermudah, lebih praktis, dan simpel ". 
Nah, bagaimana solusi atau cara kita para pemuda menghadapi tantangan selimut polusi dan dampak perubahan iklim ini ???

Kurangi penggunaan Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batubara, minyak bumi dan gas alam. Bahan bakar fosil ini terbentuk dari proses pembusukan organisme yang mati ratusan juta tahun lalu. Bahan bakar fosil ini tidak dapat diperbaharui karena butuh waktu jutaan tahun untuk proses pembentukannya. Di era serba digital ini sebagian besar transportasi dan industri menggunakan bahan bakar fosil. 
Penggunaan bahan bakar fosil ini bisa menyebabkan polusi udara, akibat gas-gas hasil pembakaran energi fosil tersebut. Meningkatnya penggunaan alat transportasi berenergi fosil sejalan dengan pertumbuhan industri motor dan mobil yang kian pesat dari tahun ke tahun. Hal ini juga didasarkan pada kebutuhan gaya hidup generasi Z yang lebih mementingkan status sosial ketimbang pengaruhnya terhadap lingkungan. Penggunaan kendaraan pribadi, baik motor maupun mobil akan lebih meningkatkan kepercayaan diri dibandingkan menggunakan transportasi umum. 
Padahal penggunaan transportasi umum seperti MRT lebih menghemat ongkos dan juga waktu. Bahkan ada beberapa artis yang lebih memilih menggunakan MRT demi menghindari kemacetan ibukota seperti Arya Saloka,Pevita Pearce, Raline Shah dan Adrian Maulana.Ternyata pilihan para artis ini, bukan hanya menguntungkan diri sendiri namun berdampak juga terhadap lingkungan, karena dengan begitu mereka telah berpartisipasi mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Selain menggunakan alternatif lain seperti MRT atau sepeda dalam aktivitas sehari-hari, sebenarnya kita pun bisa berpartisipasi dengan cara meminimalkan penggunaan kendaraan dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya kalau dalam satu rumah biasanya menggunakan 3 kendaraan dikarenakan tempat tujuan yang berbeda-beda, upayakan gunakan 1 kendaraan saja tapi dengan alokasi waktu yang tepat. Pergi lebih pagi agar dapat ditempuh hanya dengan 1 kendaraan.

Kalau saya malah memilih berjalan kaki pada saat mengantar anak sekolah, karena selain menghemat biaya juga sebagai alternatif olahraga ringan sehari-hari. Berjalan kaki ini banyak manfaatnya loh, diantaranya mempererat komunikasi dan meningkatkan empati anak terhadap lingkungan sekitar. 
Upaya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil ini sangat tergantung dengan keinginan pribadi masing-masing, apakah status sosial yang lebih diutamakan atau kepedulian kita terhadap lingkungan.

Budayakan Buang Sampah Pada Tempatnya


Slogan atau baner buang sampah pada tempatnya sudah tersebar dimana-mana, namun timbunan sampah pun acapkali masih terlihat di lingkungan sekitar kita. Itu karena kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah didalam masyarakat kita. Tumpukan sampah yang kian hari kian meninggi akan menyebabkan gulungan polusi udara yang susah untuk ditanggulangi. 
Apalagi kalau sampah tersebut dibuang ke sungai, air pun akan tercemar. 
Di Indonesia pemandangan sungai dengan sampahnya sudah sangat biasa kita lihat, sebagai pemuda saya berharap jika suatu saat ada kesempatan untuk ikut serta menentukan kebijakan dalam menanggulangi polusi maka yang pertama kali saya lakukan adalah kebijakan untuk menjaga kebersihan sungai karena wilayah indonesia kaya akan sungai, dan sungai adalah sumber mata air kehidupan bagi kita semua.
Kebijakan menjaga kebersihan sungai meliputi :
  • Menindak tegas orang yang membuang sampah ke sungai
  • Mengatur rutinitas pembersihan sungai
  • Bekerjasama dengan unit terkait dan elemen masyarakat untuk mengedukasi secara progressif mengenai cara pelestarian sungai.
sungai sekanak Palembang
 Sumber : Alberto De Waness Irfancy (@albertodewaness) • Instagram photos and videos

Kalau sungai bersih maka bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata seperti Sungai Sekanak di Kota Kelahiranku yang saat ini sudah cantik dan bersih

Sebagai pemuda yang hidup di era digital, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya berbagai pencemaran lingkungan sekitar kita. Cukup lakukan hal sederhana yang dimulai dari diri kita sendiri dengan melakukan pengolahan sampah sesuai aturan. Pisahkan sampah yang organik dan anorganik, karena sampah yang organik bisa kita manfaatkan kembali misalnya sisa makanan atau sayuran di rumah diolah menjadi pupuk kompos.

Grafik Komposisi Sampah Tahun 2021
sumber : SIPSN - Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (menlhk.go.id) 




Dari Grafik di atas terlihat bahwa jumlah sampah dari sisa makanan itu persentasenya sangat besar, itu artinya jumlah sampah untuk di manfaatkan kembali juga sangat besar, tapi tergantung dari kita yang mengelolanya.
Disiplinkan diri kita sendiri untuk mengelola sampah dengan tepat, jika kita sudah displin maka lingkungan sekitar lambat laun akan terpengaruh dengan aktivitas positif kita.

Budayakan 3R ( Reuse,Reduce dan Recycle ) 

Reuse ( Menggunakan Kembali )

Sangatlah bijak jika kita dapat menggunakan kembali berbagai barang yang masih layak untuk dipakai. Misalnya : Menulis pada kertas dengan dua sisi, memberikan baju-baju yang tidak terpakai kepada orang lain yang membutuhkannya, menggunakan kardus bekas yang layak pakai untuk packaging barang.

Reduce ( Mengurangi )

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi produksi sampah terutama sampah yang tidak mudah untuk terurai misalnya sampah plastik dan stereofom. Sampah plastik sangat beraneka ragam, mulai dari botol plastik, kantong plastik, sedotan plastik dan banyak lagi produk yang berbahan dasar plastik. Padahal plastik termasuk sampah anorganik yang tidak mudah untuk terurai pada siklus alam. 

     Ada bermacam cara yang dapat kita lakukan untuk reduce sampah plastik yaitu :

  1. Kurangi berbelanja menggunakan kantong plastik, ada baiknya kita membawa sendiri tas atau kantong untuk berbelanja dengan bahan yang ramah lingkungan. Bahkan di beberapa supermarket telah menyediakan tas belanja yang ramah lingkungan. 
  2. Kurangi membeli minuman kemasan plastik, ada baiknya kita membawa sendiri botol minuman agar lebih ekonomis dan kita tidak ikut serta dalam memproduksi botol sampah plastik.
  3. Kurangi menggunakan sedotan plastik karena tidak ada salahnya jika kita minum tanpa menggunakan sedotan.
  4. Biasakan untuk masak dirumah, agar kita tidak memesan makanan dari toko atau restoran demi menghindari produksi sampah kemasan plastik dan stereofom.

Recycle ( Daur Ulang )

Ada berbagai jenis barang yang dapat kita daur ulang, misalnya : botol plastik bekas dapat dimanfaatkan sebagai pot tanaman, kaleng bekas susu atau biskuit dapat dikreasikan menjadi celengan atau kaleng serbaguna, plastik sabun dan detergen dimanfaatkan menjadi tas, kaleng bekas cat bisa dijadikan sebagai tong sampah atau pot tanaman. Recycle sampah plastik ini juga bernilai ekonomis loh.

Jaga Keanekaragaman hayati

Kita sangat bersyukur karena hidup dihamparan bumi Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, berbagai jenis tanaman dan pohon dapat hidup dengan subur di tanah yang beriklim tropis ini. Berbagai jenis hutan pun dapat ditemukan di bumi kita tercinta ini. 
Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2022 periode I, kawasan hutan alam primer dan lahan gambut seluas 66.512.000 hektare, jumlahnya meningkat sebesar 372.417 hektare dibandingkan tahun 2021.

Hutan sumatera
Sumber : Hutan Hujan Sumatera Masuk Situs Warisan Dunia UNESCO - Bisniswisata

Kita patut mengapresiasi pencapaian yang telah dilakukan pemerintah ini, karena hutan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup ekosistem didunia. Kawasan hutan yang ditumbuhi oleh berjuta pohon ini mampu menyerap gas-gas polutan dari polusi udara yang kita lakukan.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati ini, terutama bagi para pemuda karena pola hidup yang mereka lakukan saat ini menentukan kondisi dunia di masa yang akan datang. Selain mencegah terjadinya defortasi hutan dan melakukan reboisasi, kita pun bisa ikut serta dengan giat menyuarakan pelestarian keanekaragaman hayati melalui berbagai media termasuk media sosial yang saat ini sudah menjadi lifestylenya generasi digital.


Kalian pernah dengar tentang Eco Blogger Squad ??

Suatu komunitas kumpulan para blogger yang peduli terhadap isu lingkungan hidup, terutama perubahan iklim dan perlindungan hutan. Kalau kalian hobi menulis dan ingin berkontribusi mengurangi selimut polusi dan perubahan iklim kalian bisa bergabung disini.
Disini kalian bisa menyarakan nurani kalian para muda mudi bumi untuk bangkit Team up For Impact mencegah dampak perubahan iklim yang kian hari kian meresahkan.
Seperti yang saya lakukan saat ini, sambil menyelam minum air. Ikut berpartisipasi dalam menghadapi selimut polusi dan perubahan iklim melalui karya aksara untukmu bumiku dan sekaligus mengikuti blog competition...



REFERENSI :

  1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana - BNPB
  2. Sebanyak 165 Jiwa Mengungsi Akibat Pergerakan Tanah di Blitar - BNPB
  3. CLIMATE OUTLOOK 2023, BMKG: Waspada Terjangan Bencana Hidrometeorologi Basah dan Kering | BMKG
  4. 227 Bencana Terjadi Selama Bulan Oktober, Banjir Terbanyak : Okezone Nasional
  5. Hyperwall: Earth System Diagram (nasa.gov)
  6. Harnessing Earth System Science, Technology and Services to reduce Disaster Risk – WMO contributions
  7. 5 Artis Suka Naik Transportasi Umum, Arya Saloka Pilih MRT Meski Punya Mobil (suara.com)
  8. Bahan bakar fosil - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
  9. Kompetisi Blog Hajar Selimut Polusi - Blogger Perempuan Network



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS

Solusi menghadapi selimut polusi dan perubahan iklim di era digitalisasi

sumber :   Canva Sejak awal oktober hingga 2 minggu terakhir oktober 2022 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat sebany...