Cari Blog Ini

Minggu, 02 Desember 2018

TIPS MENGATASI HUTANG RIBA

TIPS MENGATASI HUTANG RIBA

Mengapa tiba-tiba saya memilih topik ini???
Karena ini adalah fenomena yang banyak terjadi di saat ini, dan alasan esensial lainnya adalah karena saya pun berada dalam lingkaran setan ini.
Terlalu banyak kata kalau saya mengutarakan asal muasal kenapa saya terjerat hutang riba yaitu PINJAMAN ONLINE. Tapi alasan pastinya karena kebutuhan yang semakin meningkat dan pendapatan tak mampu menutupinya.
Dan ada suatu titik dimana saya tidak mampu bergerak lagi karena terjerumus dalam riba ini.
Ada 11 Aplikasi pinjaman yang tak mampu lagi saya bayar karena bunganya saja tiap bulan sudah diatas 3 juta rupiah. Dan begitu semua pinjaman ini jatuh tempo dan saya tidak mampu bayar, pemilik uang haram ini mulai menteror saya. Awalnya saya stres menghadapinya.....tidak nafsu makan, tidak berani buka HP, Tidak fokus ngurus anak, hingga yang paling buruk saya dikeluarkan dari pekerjaan saya. Tapi anehnya saya tidak sedih karena saya berpendapat bahwa yang mengatur rezeki itu Allah....bukan atasan kita. Dan terdengar tidak bijaksana untuk seorang atasan mengeluarkan saya hanya karena ada Aplikasi (DF) yang menyebarkan data hutang saya. Malah saya bersyukur karena saya dijauhkan Allah dari atasan seperti itu. Maaf sebelumnya...bukan bermaksud menyalahkan orang lain tp saya terselamatkan dari pemimpin yang tidak bijaksana.
Dan yang paling menyakitkan, teman-teman saya berpikiran negatif semua. Pada saat itu saya harus menghadapi Debt Collector yang setiap hari menteror saya, teman-teman yang menjauh dari saya dan stres karena memikirkan cara membayar hutang.
Menangis adalah hal lumrah bagi seorang wanita...tapi saya tidak lama berlarut-larut dalam hal tersebut. Saya browsing internet, mencari kisah-kisah inspiratif yang mampu mendongkrak semangat saya. Malam hari saya lihat wajah anak saya ALYA, sambil bergumam dalam hati...saya harus kuat demi masa depan anak saya karena hanya saya yang dia punya. (maklum status saya single parents).

Langkah-langkah yang saya lakukan untuk mengatsi riba ini :

1. Menerima kenyataan dengan ikhlas
     Saat itu saya baru menyadari bahwa saya telah melakukan " KESALAHAN ". Tapi itu bukan berarti saya  terpuruk pada kesalahan tersebut. Dengan keikhlasan bahwa kita memang melakukan kesalahan maka, saya mampu mengasi rasa malu pada teman-teman. Toh.....manusia tidak ada yang sempurna, ada khilafnya.
Koruptor saja nyantai, kenapa saya harus pusing mikirin pendapat orang. Sehingga saya pasang muka tembok yang paling tebal demi menhadapi lingkungan sosialku. Dan saya ikhlas bahwasannya Allah mengkondisikan saya seperti ini supaya saya menjadi lebih baik.
       Saya ikhlas dengan perlakuan teman-teman saya...hujatan mereka tidak ada yang saya balas kecuali dengan diam. Saya yakin " Badai Pasti Berlalu ". Tapi meskipun segelintir tapi masih ada teman yang membantu saya.

2. Taubat
    Sejak kejadian itu saya Sholat Taubat, Mohon ampun dengan Allah dan berjanji tidak akan berhutang          riba ini lagi. Saya benar-benar kapok. Taubat ini saya lengkapi dengan beberapa amalan yang saya           
  browsing dari internet.
- Selesai sholat subuh, saya membaca istighfar 500x, membaca ayat ayat seribu dinar 3x, Membaca Surat 
   Al-Waqiah.
- Setiap hari saya sholat Duha minimal 4 rakaat, dengan harapan pengampunan dari Allah dan dibukakakn 
   jalan untuk membayar hutang saya.
- Membaca Sholawat sesering mungkin
- Setiap selesai sholat fardhu membaca istighfar 500x, hingga dalam sehari minimal 2500x istighfar yang saya 
   baca.
- Sholat Tahajud minimal 4 rakaat, ditambah membaca surat Yasin Fadillah
- Sholat hajat untuk memohon jalan keluar dari Allah.
- Zikir pelunas hutang pagi dan sore

3. Manajemen Prioritas
    Saya tulis dan saya rencanakan pelunasan hutang dimulai dari yang paling besar bunganya. Setelah itu saya negosiasi dengan Debt Collector untuk penyicilan hutang. Ada Debt Collector yang memang kurang sopan dan tidak mau dicicil,dengan nada mengancam meminta pelunasan. Untuk mereka yang seperti itu dan yang telah menyebarkan data hutang saya ke orang lain, maka saya mengambil tindakan ke kepolisian.

4. Skala kemampuan membayar hutang
    Saya buat perencanaan berapa hutang yang mampu saya bayar, dan ternyata pendapatan minus hampir 50%. Saya benar-benar bingung. Pada akhirnya saya tidak angkat telp dari Debt Collecor, karena saya benar-benar belum punya uang. Tapi untuk aplikasi yang bisa dicicil, saya usahakan cicil. Ini sebagai bentuk ikhtiar saya untuk melepas riba ini. Saya mempelajari sebatas mana kemampuan saya bayar hutang dan berap kekurangannya.

5. Mencari sumber pendapatan lebih untuk membayar hutang
    Saya sudah berterus terang dengan keluarga saya tentang masalah hutang ini, dan saya menyadari bahwa keluarga tidak mampu membantu secara finansial, tapi saya minta mereka untuk menghadapi debt collector yang mengganggu mereka juga. STOP CYBER BULLYING.
Dan saya tidak memiliki aset untuk dijual...hingga saya muter otak untuk menambah penghasilan. Mulai dari jualan online, menulis blog,hingga multi level marketing. Apapun yang penting halal.

6. Fokus dan Konsisten
    Saya yakinkan hati dan fokus bahwa hutang ini harus lunas maks setahun. Karena target ini maka saya mampu mengesampingkan kebutuhan yang tidak perlu....Pokoknya BAYAR HUTANG yang utama, yang lain minggir dulu.

7. Perbaiki Diri
    Sejak kejadian ini saya mulai hijrah memperbaiki diri. Mulai dari sholat saya sebagai tiang agama, hingga bersedekah. dan yang terpenting saya yakinkan bahwa SAYA MAU BERUBAH LEBIH BAIK. Termasuk menjaga diri dari perkataan bohong, tindakan zolim dengan orang lain hingga memaafkan orang orang yang telah mencemooh saya. Setiap hari saya membaca sholawat sebanyak mungkin dan taklupa membaca al-qur'an di setiap ada waktu. Satu hal yang pasti...saya belajar untuk bersabar menghadapi tekanan apapun


Hingga saat penerbitan tulisan ini saya masih ada apliksai yang belum saya selesaikan, tapi saya yakin Allah pasti memberi jalan. Cukup Yakin dalam hati atas ketentuan Allah....maka hati terasa lapang dan pikiran jernih hingga saya mampu berpikir solusi lain.

Saran saya untuk yang mengalami seperti saya ini...Yakinkan dalam hati " Allah pasti memberi jalan untuk kita ". Dan jangan pernah putus asa karena masih banyak yang lebih susah dari kita. 




================================ADEXFREE======================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS

Solusi menghadapi selimut polusi dan perubahan iklim di era digitalisasi

sumber :   Canva Sejak awal oktober hingga 2 minggu terakhir oktober 2022 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat sebany...