PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
1. Definisi
Perdarahan
uterus abnormal meliputi semua kelainan haid baik dalam hal jumlah maupun
lamanya. Manifestasi klinis dapat berupa perdarahan banyak, sedikit , siklus
haid yang memanjang atau tidak beraturan. Terminologi menoragia saat ini
diganti dengan perdarahan haid banyak atau heavy menstrual bleeding (HMB)
sedangkan perdarahan uterus abnormal yang disebabkan factor koagulopati,
gangguan hemostatis local endometrium dan gangguan ovulasi merupakan kelainan
yang sebelumnya termasuk dalam perdarahan uterus disfungsional (PUD).
2.
Sistem Klasifikasi
Berdasarkan International Federation of
Gynecology and Obstetrics ( FIGO ), terdapat Sembilan kategori utama yang
disusun sesuai dengan akronim” PALM-COEIN “ yakni Polip, Adenomiosis, Leimioma,
Malignancy and Hyperplasia, Coagulapthy,Ovulatory dysfunction, Endometrial,
Iatrogenik, dan Not Yet Classified.
Kelompok “ PALM “ merupakan kelainan
struktur yang dapat dinilai dengan berbagai teknik pencitraan dan atau
pemeriksaan histopatologi. Kelompok COEIN merupakan kelainan non structural
yang tidak dapat dinilai dengan teknik pencitraan atau hispatologi.
PALM
1. Polip
( PUA- P )
Definisi
:
Pertumbuhan
lesi lunak pada lapisan endometrium uterus, baik bertangkai maupun tidak ,
berupa pertumbuhan berlebih dari stroma dan kelenjar endometrium dan dilapisi
oleh epitel endometrium.
Gejala
:
Polip
biasanya bersifat asimptomatik, tetapi
dapat pula menyebabkan PUA.
Lesi
umumnya jinak, namun sebagian kecil atipik atau ganas.
Diagnostik
:
Diagnosis
polip ditegakkan berdasarkan pemeriksaan USG dan atau histereskopi , dengan
atau hasil hispatologi.
Hispatologi
pertumbuhan eksesif local dari kelenjar dan stroma endometrium yang memiliki
vaskularisasi dan dilapisi oleh epitel endometrium.
2. Adenomiosis
( PUA-A )
Definisi
:
Dijumpainya
jaringan stroma dan kelenjar endometrium ektopik pada lapisan miometrium.
Gejala
:
Nyeri haid, nyeri saat senggama, nyeri menjelang
atau sesudah haid, nyeri saat buang air besar, atau nyeri pelvic kronik. Gejala
nyeri tersebut di atas disertai dengan perdarahan uterus abnormal.
Diagnostik
:
-
Kriteria adenomiosis ditentukan
berdasarkan kedalaman jaringan
endometrium pada hasil hispatologi.
-
Adenomiosis dimasukkan dalam system
klasifikasi berdasarkan pemeriksaan MRI dan USG
-
Mengingat terbatasnya fasilitas MRI,
pemeriksaan USG cukup untuk mendiagnosis adenomiosis.
-
Hasil USG menunjukkan jaringan
endometrium heterotopik pada miometrium dan sebagian berhubungan dengan adanya
hipertrofi miometrium.
-
Hasil hispatologi menunjukkan
dijumpainya kelenjar dan stroma endometrium ektopik pada jaringan miometrium.
3. Leimioma
( PUA-L )
Definisi
:
Pertumbuhan
jinak otot polos uterus pada lapisan miometrium
Gejala
:
-
Perdarahan uterus abnormal
-
Penekanan terhadap organ sekitar uterus
, atau benjolan pada dinding abdomen.
4. Malignancy
and Hyperplasia ( PUA – M )
Definisi
:
Pertumbuhan
hiperplastik atau pertumbuhan ganas dari lapisan endometrium
Gejala
:
Perdarahan
uterus abnormal
Diagnostik
:
-
Meskipun jarang ditemukan, namun
hyperplasia atipik dan keganasan merupakan penyebab penting PUA
-
Klasifikasi keganasan dan hyperplasia
menggunakan system klasifikasi FIGO dan WHO
-
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan hispatologi.
COEIN
1. Coagulapthy
( PUA-C )
Definisi
:
Gangguan
hemostatis sistemik yang berdampak terhadap perdarahan uterus.
Gejala
:
Perdarahan
uterus abnormal
Diagnostik
:
-
Terminologi koagulapati digunakan untuk
kelainan hemostatis sistemik yang terkait dengan PUA
-
13% perempuan dengan perdarahan haid
banyak memiliki kelainan hemostatis sistemik , dan yang paling sering ditemukan
adalah penyakit Van Willebrand.
2. Ovulatory
Dysfunction ( PUA- O )
Definisi
:
Kegagalan
ovulasi yang menyebabkan kegagalan uterus
Gejala
:
Perdarahan
uterus abnormal
Diagnostik
:
-
Gejala bervariasi mulai dari :
Amenorhea, perdarahan jarang dan ringan, hingga perdarahan banyak.
-
Gangguan ovulasi dapat disebabkan oleh :
sindrom ovarium polikistik ( SOPK ), hiperprolaktinemia, hipotiroid, obesitas,
penurunan berat badan, anoreksia atau olahraga berat yang berlebihan.
3. Endometrial
( PUA-E )
Definisi
:
Gangguan
hemostatis local endometrium yang memiliki kaitan erat dengan terjadinya
perdarahan uterus .
Gejala
:
Perdarahan
uterus abnormal
Diagnostik
:
-
Perdarahan uterus abnormal pada
perempuan yang siklus haidnya teratur
-
Adanya penurunan factor yang terkait
vasokonstriksi seperti endothelin-1 dan prostaglandinF2α serta
peningkatan aktivitas fibrinolisis.
-
Diagnosis PUA-E dtigekkan setelah menyingkirkan
gangguan lain pada siklus haid yang berovulasi.
4. Iatrogenik
(PUA-I)
Definisi
:
Perdarahan
uterus abnormal yang berhubungan dengan intervensi medis seperti penggunaan
estrogen , progestin atau AKDR
Gejala
:
-
Perdarahan haid di luar jadwal yang
terjadi akibat penggunaan estrogen atau progestin
-
Perdarahan sela atau Breakthrough Bleeding ( BTB )
5. Not
Yet Classified (PUA-N)
-
Kategori ini dibuat untuk penyebab
lainyang jarang atau sulit dimasukkan ke dalam klasifikasi.
-
Kelainan yang termasuk dalam kelompok
ini adalah endometritis kronik atau malformasi arteri-vena
REFERENSI
Hasil lokakarya Himpunan Endokrinologi Reproduksi
dan Fertilitas POGI, Aceh, 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar