Cari Blog Ini

Kamis, 19 September 2013

PUA




PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL

1.         Definisi

Perdarahan uterus abnormal meliputi semua kelainan haid baik dalam hal jumlah maupun lamanya. Manifestasi klinis dapat berupa perdarahan banyak, sedikit , siklus haid yang memanjang atau tidak beraturan. Terminologi menoragia saat ini diganti dengan perdarahan haid banyak atau heavy menstrual bleeding (HMB) sedangkan perdarahan uterus abnormal yang disebabkan factor koagulopati, gangguan hemostatis local endometrium dan gangguan ovulasi merupakan kelainan yang sebelumnya termasuk dalam perdarahan uterus disfungsional (PUD).
2.         Sistem Klasifikasi
Berdasarkan  International Federation of Gynecology and Obstetrics ( FIGO ), terdapat Sembilan kategori utama yang disusun sesuai dengan akronim” PALM-COEIN “ yakni Polip, Adenomiosis, Leimioma, Malignancy and Hyperplasia, Coagulapthy,Ovulatory dysfunction, Endometrial, Iatrogenik, dan Not Yet Classified.
Kelompok “ PALM “ merupakan kelainan struktur yang dapat dinilai dengan berbagai teknik pencitraan dan atau pemeriksaan histopatologi. Kelompok COEIN merupakan kelainan non structural yang tidak dapat dinilai dengan teknik pencitraan atau hispatologi.


PALM
1.   Polip ( PUA- P )
Definisi :
Pertumbuhan lesi lunak pada lapisan endometrium uterus, baik bertangkai maupun tidak , berupa pertumbuhan berlebih dari stroma dan kelenjar endometrium dan dilapisi oleh epitel endometrium.


Gejala :
Polip biasanya bersifat asimptomatik, tetapi  dapat pula menyebabkan PUA.
Lesi umumnya jinak, namun sebagian kecil atipik atau ganas.

Diagnostik :
Diagnosis polip ditegakkan berdasarkan pemeriksaan USG dan atau histereskopi , dengan atau hasil hispatologi.
Hispatologi pertumbuhan eksesif local dari kelenjar dan stroma endometrium yang memiliki vaskularisasi dan dilapisi oleh epitel endometrium.


2.   Adenomiosis ( PUA-A )
Definisi :
Dijumpainya jaringan stroma dan kelenjar endometrium ektopik pada lapisan miometrium.

Gejala :
Nyeri  haid, nyeri saat senggama, nyeri menjelang atau sesudah haid, nyeri saat buang air besar, atau nyeri pelvic kronik. Gejala nyeri tersebut di atas disertai dengan perdarahan uterus abnormal.

Diagnostik :
-          Kriteria adenomiosis ditentukan berdasarkan kedalaman jaringan  endometrium pada hasil hispatologi.
-          Adenomiosis dimasukkan dalam system klasifikasi berdasarkan pemeriksaan MRI dan USG
-          Mengingat terbatasnya fasilitas MRI, pemeriksaan USG cukup untuk mendiagnosis adenomiosis.
-          Hasil USG menunjukkan jaringan endometrium heterotopik pada miometrium dan sebagian berhubungan dengan adanya hipertrofi miometrium.
-          Hasil hispatologi menunjukkan dijumpainya kelenjar dan stroma endometrium ektopik pada jaringan miometrium.

3.   Leimioma ( PUA-L )
Definisi :
Pertumbuhan jinak otot polos uterus pada lapisan miometrium

Gejala :
-          Perdarahan uterus abnormal
-          Penekanan terhadap organ sekitar uterus , atau benjolan pada dinding abdomen.


4.   Malignancy and Hyperplasia ( PUA – M )
Definisi :
Pertumbuhan hiperplastik atau pertumbuhan ganas dari lapisan endometrium

Gejala :
Perdarahan uterus abnormal

Diagnostik :
-          Meskipun jarang ditemukan, namun hyperplasia atipik dan keganasan merupakan penyebab penting PUA
-          Klasifikasi keganasan dan hyperplasia menggunakan system klasifikasi FIGO dan WHO
-          Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan hispatologi.

COEIN
1.   Coagulapthy ( PUA-C )
Definisi :
Gangguan hemostatis sistemik yang berdampak terhadap perdarahan uterus.

Gejala :
Perdarahan uterus abnormal

Diagnostik :
-          Terminologi koagulapati digunakan untuk kelainan hemostatis sistemik yang terkait dengan PUA
-          13% perempuan dengan perdarahan haid banyak memiliki kelainan hemostatis sistemik , dan yang paling sering ditemukan adalah penyakit Van Willebrand.


2.   Ovulatory Dysfunction ( PUA- O )
Definisi :
Kegagalan ovulasi yang menyebabkan kegagalan uterus

Gejala :
Perdarahan uterus abnormal

Diagnostik :
-          Gejala bervariasi mulai dari : Amenorhea, perdarahan jarang dan ringan, hingga perdarahan banyak.
-          Gangguan ovulasi dapat disebabkan oleh : sindrom ovarium polikistik ( SOPK ), hiperprolaktinemia, hipotiroid, obesitas, penurunan berat badan, anoreksia atau olahraga berat yang berlebihan.


3.   Endometrial ( PUA-E )

Definisi :
Gangguan hemostatis local endometrium yang memiliki kaitan erat dengan terjadinya perdarahan uterus .

Gejala :
Perdarahan uterus abnormal

Diagnostik :
-          Perdarahan uterus abnormal pada perempuan yang siklus haidnya teratur
-          Adanya penurunan factor yang terkait vasokonstriksi seperti endothelin-1 dan prostaglandinF serta peningkatan aktivitas fibrinolisis.
-          Diagnosis PUA-E dtigekkan setelah menyingkirkan gangguan lain pada siklus haid yang berovulasi.

4.   Iatrogenik (PUA-I)

Definisi :
Perdarahan uterus abnormal yang berhubungan dengan intervensi medis seperti penggunaan estrogen , progestin atau AKDR
Gejala :
-          Perdarahan haid di luar jadwal yang terjadi akibat penggunaan estrogen atau progestin
-          Perdarahan sela atau  Breakthrough Bleeding ( BTB )

5.   Not Yet Classified (PUA-N)
-          Kategori ini dibuat untuk penyebab lainyang jarang atau sulit dimasukkan ke dalam klasifikasi.
-          Kelainan yang termasuk dalam kelompok ini adalah endometritis kronik atau malformasi arteri-vena

REFERENSI
Hasil lokakarya Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas POGI, Aceh, 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS

Solusi menghadapi selimut polusi dan perubahan iklim di era digitalisasi

sumber :   Canva Sejak awal oktober hingga 2 minggu terakhir oktober 2022 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat sebany...