Cari Blog Ini

Sabtu, 07 Maret 2020

Mengenal lebih jauh tentang Implanon


Implanon , mungkin masih banyak yang belum begitu kenal dengan alat kontrasepsi satu ini. Implanon adalah alat kontrasepsi bawah kulit berupa batang silastik kopolimer etinil vinilasetat (EVA) berwarna putih keruh, non biogradabel, steril, berisi hormon progestin sintetik etonogestrel ( ENG ) sejumlah 68 mg. Panjang batang implanon ini sekitar 4 cm dengan diameter 2 mm. Implanon merupakan kontrasepsi hormon progestin dan tidak mengandung estrogen.

Pada saat ini jenis implanon yang beredar di pasaran adalah implanon  dan Nexplanon. Pada dasarnya perbedaan kedua implan ini hanya pada jenis aplikatornya.Penggunaan implanon di seluruh dunia mengalami peningkatan karena dianggap cukup efektif dan efek sampingnya minimal.

 Farmakodinamik
Efek kontraseptif implanon dengan cara menghalangi terjadinya pembuahan melalui beberapa mekanisme berikut ini , yaitu : meningkatkan viskositas mukus serviks, supresi ovulasi dan gangguan pertumbuhan endometrium.
Cara kerjanya sangat tergantung pada aktivitas derivat dan dosis hormon progestin yang digunakan. Dosis etonogestrel yang digunakan masih memungkinkan terjadinya pertumbuhan folikel di ovarium tetapi kehamilan tidak terjadi karena proses ovulasi dapat dihambat (inhibisi).



Kelaikan Medik Penggunaan Implan
1. Menyukai metode jangka panjang
    Implanon memiliki jangka waktu penggunaan 3 tahun, jadi bersifat lebih fleksibel dan tentu saja   lebih ekonomis bagi penggunanya karena tidak perlu sering kontrol selagi tidak ada keluhan.
2. Tidak ingin tambah anak
     Kontrasepsi ini sangat tepat bagi pasangan yang belum ingin menambah anak, karena jangka waktunya yang lumayan lama.
3. Sedang menyusui
    Hormon progestin tidak menyebabkan pengurangan produksi ASI, sehingga aman bagi ibu yang menyusui.
4. Merokok
    Sejumlah kecil progestin pada umumnya tidak berpengaruh pada kardiovaskuler atau pembekuan darah, namun bagi perempuan perokok yang menghabiskan lebih dari 15 batang perhari dapat  meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler.

Pertimbangan Khusus bagi Pengguna Implanon
1. Diduga atau terbukti hamil
2. Sedang atau pernah menderita trombosis atau thromboembolik
3. Sedang mengalami penyakit hati ataupun tumor hati.
4. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui secara pasti penyebabnya.
5. Diduga atau ada riwayat karsinoma payudara.
6. Hipersensitif terhadap etonogestrel.


Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi pengguna implanon
  1. Kesehatan umum, Implanon tidak melindungi pengguna dari transmisi penyakit menular seksual termasuk AIDS/HIV sehingga pengguna dianjurkan menggunakan pelindung tambahan jika terdapat resiko terkena infeksi menular seksual.
  2. Pemeriksaan kesehatan dan pengamatan lanjutan,sebelum menggunakan implanon, sebaiknya calon pengguna melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan secara lengkap, bila perlu pemeriksaan laboratorium. Dan jika terdapat perdarahan yang belum diketahui penyebabnya, diharapkan melakukan pemeriksaan eksploratif - konfirmatif untuk menyingkirkan kemungkinan terjadinya keganasan.
  3. Konseling dan Informed Consent,sebelum dilakukan pemasangan implanon, diharapkan calon pengguna telah mendapatkan konseling tentang implanon secara lengkap. Agar penggunaan kontrasepsi ini sesuai dengan kondisi kesehatan klien dan kebutuhan klien.
  4. Perubahan berat badan,pada penelitian di Amerika Serikat ditemukan kenaikan berat badan pada tahun pertama dan    kedua penggunaan implan tersebut.
  5. Efek metabolik terhadap karbohidrat dan lemak,etonogestrel dapat menginduksi resistensi insulin pada tingkat yang sangat ringan dan sedikit  perubahan kadar gula darah. Namun meskipun efeknya minimal tetapi pengguna dengan Diabetes   atau gangguan intoleransi glukosa harus dipantau secara kontinyu.
  6. Gangguan Fungsi hati, jika setelah penggunaan implanon terjadi ikterus maka, implanon harus segera dilepas, karena etonogestrel tidak dapat dimetabolisme secara baik bagi pengguna dengan gangguan fungsi hati.
  7. Depresi, Pengguna implanon yang depresi harus dipantau secara terus menerus, jika penggunaan implanon ini malah memperberat depresinya maka implanon harus dilepas.
  8. Lensa kontak, jika pengguna implanon mengalami gangguan penglihatan atau perubahan toleransi lensa maka pengguna dianjurkan melakukan pemeriksaan optalmologik sebelum penggunaan implanon ini diteruskan.


Kelebihan memakai implant
    1. Lebih ekonomis. Jangka waktu pemakaiannya 3 tahun dan follow upnya dapat dilakukan jika ada keluhan saja, tidak bersifat kontinyu.
    2. Lebih mudah. Kapsul implanon hanya 1 batang, jadi lebih mudah untuk dipasang di bawah kulit dengan waktu yang lebih cepat dibandingkan pemasangan implan 2 batang.
    3. Jangka waktu efektivitas lebih lama. Implanon memiliki waktu efektivitas 3 tahun 
Jadi, buat kalian yang tadinya masih ragu untuk menggunakan alat kontrasepsi satu ini silahkan dipelajari lebih lanjut tentang metode kontrasepsi satu ini ya, insya allah informasinya bermanfaat untuk decision maker penggunaan implanon.



Referensi :
1. Buku Acuan Pelatihan Keterampilan Klinik Insersi dan Pencabutan Implan Etonogestrel bagi Profesional Kesehatan, JNPK KR, 2013.
2. Buku Pegangan pelatih, Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini, JNPK KR, 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS

Solusi menghadapi selimut polusi dan perubahan iklim di era digitalisasi

sumber :   Canva Sejak awal oktober hingga 2 minggu terakhir oktober 2022 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat sebany...