Cari Blog Ini

Senin, 01 November 2021

Mengenal Manfaat Rumput Gajah Sebagai Bahan Bakar Nabati

Indonesia adalah negara zamrud khatulistiwa yang berlimpah sumber kekayaan alam. Beraneka sumber daya alam membentang mulai dari provinsi paling barat yaitu aceh hingga yang paling timur, Papua. Salah satu sumber daya yang kita miliki adalah sumber daya energi, baik energi fosil maupun energi terbarukan.

Hingga saat ini energi fosil menjadi sumber energi utama dalam memenuhi kebutuhan energi di berbagai sektor kehidupan terutama sebagai sumber bahan bahan bakar minyak (BBM). Menurut Komite BPH Migas Muhammad Ibnu Fajar , konsumsi BBM nasional pada tahun 2020 menyentuh angka 1,06 juta barel per hari. Meskipun menurun dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 1,15 juta barel per hari namun pada tahun 2021 ini diproyeksikan akan mengalami kenaikan 15%, mencapai 1,23 juta barel per hari.

Kebutuhan energi Indonesia akan semakin meningkat selaras dengan laju pertumbuhan penduduk dan juga perkembangan industri nasional yang banyak bergantung pada sumber energi fosil. Selain itu bahan bakar fosil juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan bakar kendaraan. Meningkatnya jumlah pengguna motor dan mobil berimbas pada peningkatan sumber energi fosil. Oleh sebab itu ketersediaan sumber energi harus terjamin supaya pembangunan nasional berjalan lancar.

Namun penggunaan bahan bakar fosil pada saat ini menjadi sorotan dunia, terkait dampaknya terhadap pemanasan global, emisi gas rumah kaca, hingga kerusakan lapisan ozon. Berbagai negara mulai bergerak menekan penggunaan sumber energi fosil untuk menyelamatkan dunia dari dampak pemanasan global, tak terkecuali Indonesia ,pengembangan sumber energi alternatif  di negara ini sudah menjadi keharusan yang tak bisa ditunda lagi. Salah satu sumber eneri terbarukan yang sering kita dengar adalah BBN ( Bahan Bakar Nabati ) atau disebut juga Biofuel. BBN merupakan sumber energi biomassa yang potensinya tersedia di Indonesia diperkirakan sebesar 50 GW.

Sesuai dengan namanya nabati, bahan bakar ini dikembangkan dari berbagai tumbuhan yang ada di Indonesia. Mengingat sumber kekayaan hutan kita yang sangat melimpah, sehingga menjadi salah satu kemudahan dalam mengembangkan BBN. Biofuel ada 3 jenis yaitu bioethanol, biodiesel dan biogas.


Pertama, bioethanol adalah alkohol yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti gandum, tebu, jagung, singkong, ubi, buah-buahan dan rumput. Untuk menjadikannya sebagai ethanol harus melewati beberapa proses terlebih dahulu.

Kedua, biodiesel yaitu bahan bakar yang terbuat dari minyak kedelai,minyak rapeseed (sejenis bunga ), minyak buah jarak, dan minyak bunga matahari. Bahkan di Jepang biodieselnya diproduksi dari minyak bekas dari restoran.

Ketiga, biogas yaitu bahan bakar yang berasal dari hasil fermentasi sampah tumbuhan atau kotoran manusia dan hewan.

Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sumber Bahan Bakar Nabati adalah rumput gajah. Rumput gajah dapat menghasilkan bioetanol yang bermanfaat sebagai sumber energi. Rumput gajah dikenal dengan nama ilmiah Pennisetum Purpureum Schumach. Rumput ini berasal dari Afrika Tropika kemudian menyebar ke daerah tropika didunia.

Rumput gajah pada umumnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing dan gajah. Keunggulan rumput ini adalah tahan dalam cuaca panas dan bernutrisi tinggi. Kandungan nutrisi pada rumput gajah terdiri dari 19,9% bahan kering, 10,2% protein kasar 1,6% lemak, 34,2% serat kasar , 11,7% abu dan 42,3% bahan ektrak nitrogen.

Rumput Gajah


Rumput ini sering ditemukan di lingkungan sekitar kita, bahkan dianggap sebagai tanaman pengganggu namun apakah anda sudah mengetahui bahwa rumput gajah dapat dijadikan Bahan Bakar Nabati penghasil Ethanol ???
Banyak diantara kita yang belum menyadari bahwa rumput ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Tapi rumput gajah harus melalui beberapa proses sebelum menjadi Bioethanol, yaitu hidrolisis, fermentasi dan distilasi.

Hidrolisis

Merupakan suatu proses kimia yang menggunakan H2O sebagai pemecah suatu persenyawaan termasuk inversi gula, saponifikasi lemak dan ester, serta pemecah protein dengan bantuan enzim.
Proses hidrolisis rumput gajah ini meliputi :
  1. Mempersiapkan rumput gajah yang akan diproses dan ditimbang.
  2. Mencampur rumput gajah ke dalam H20.
  3. Menyaring larutan dan mengambil hasil filtrasinya.
  4. Menganalisa kadar glukosa pada filtrat hasil diolisa dan mencari kondisi terbaik untuk dilakukan fermentasi hingga mencapai PH 4,5.
  5. Analisa kadar glukosa


Fermentasi
Merupakan suatu proses dimana enzim yang ada di mikroorganisme mengkatalisis suatu reaksi kimia untuk merubah gula sederhana atau asam amino menjadi senyawa dengan massa molekul yang lebih rendah seperti asam organik dan ethanol.
  1. Hasil glukosa terbaik yang diperoleh dari hidrolisis adalah campuran 200gr rumput gajah dengan 20 ml HCL.
  2. Tambahkan asam sitrat ke dalam filtrat hingga mencapai PH 4,5.
  3. Masukkan starter ke dalam larutan tersebut dalam kondisi anaerobik.
  4. Menutup rapat botol, dan diamatai secara kontinyu.
  5. Analisa kadar ethanol
Distilasi
Suatu proses pemisahan bahan kimia atau sering disebut penyulingan.Proses distilasi ini dijalankan pada suhu 70 - 80oC, setelah volume larutan tinggal 10 % distilasi dihentikan, kemudian dianalisa kadar ethanolnya. 


Untuk mengolah rumput gajah menjadi ethanol memang membutuhkan beberapa proses, namun berlimpahnya ketersediaan rumput gajah di Indonesia ini dapat dijadikan pertimbangan untuk menjadikannya alternatif sumber energi terbarukan. 

Nah, bagaimana dengan anda, adakah keinginan memanfaatkan rumput gajah sebagai Bioethanol ??


Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Madani Berkelanjutan " Temukan dan ceritakan bahan bakar nabati disekitarmu".

Infografis : nyayu fauziah. 

Sumber data dan foto dari referensi.

REFERENSI :

  1. https://madaniberkelanjutan.id/
  2. 2020 Drop, 2021 Konsumsi BBM RI Diramal Bakal Melesat 15% (cnbcindonesia.com)
  3. Bahan Bakar Nabati, Energi untuk Masa Depan Indonesia - Kompasiana.com
  4. tanaman_rumput_gajah.pdf (upnjatim.ac.id)
  5. Gambar+Rumput+Gajah.png (550×661) (bp.blogspot.com)
  6. PEMBUATAN BIOETHANOL DARI RUMPUT GAJAH DENGAN DISTILASI BATCH | Ni Ketut Sari (wordpress.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS

Solusi menghadapi selimut polusi dan perubahan iklim di era digitalisasi

sumber :   Canva Sejak awal oktober hingga 2 minggu terakhir oktober 2022 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat sebany...