Kalau bicara tentang hutan, pasti
terbayang di benak kita luasnya hamparan hijau di wilayah Indonesia yang
terbentang dari timur ke barat. Luasnya kawasan hutan Indonesia adalah 125,9 juta hektare atau 63,7 %
dari luas daratan Indonesia.
Ternyata ⟹ separuh lebih dari kawasan Indonesia adalah Hutan
Ternyata ⟹ separuh lebih dari kawasan Indonesia adalah Hutan
Kawasan
Hutan diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) fungsi, yaitu: Hutan Produksi (HP)
meliputi areal seluas 68,8 juta hektar atau 57 persen dari Kawasan Hutan; Hutan
Konservasi (HK) meliputi areal seluas 22,1 juta hektar atau 18 persen dari Kawasan Hutan (dengan tambahan 5,3 juta hektar dari kawasan
konservasi perairan); dan Hutan Lindung
yang memiliki fungsi perlindungan daerah aliran sungai (DAS) dan
meliputi areal seluas 29,7 juta hektar atau 25 persen.
Berdasarkan
data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada Tahun
2018 tersebut, bisa dipastikan berapa besar sumber kekayaan hutan yang dimiliki
oleh negara kita yang terkenal sebagai
zamrud katulistiwa ini.
Masih
teringat dibenakku sekitar 25 tahun lalu saat masih duduk dibangku SD, ketika
guru bicara tentang Zamrud Katulistiwa, di pikiranku selalu terlintas berbagai
tempat indah di Indonesia yang bernuansa alam, dan juga hamparan hutan lindung
di sepanjang pinggiran Sumatera, tempat dimana diriku dilahirkan.
Namun
hutan bukan hanya sekedar kawasan konservatif yang kaya akan berjuta jenis
tanaman, tapi sebenarnya hutan juga memiliki berbagai sumber kekayaan hayati
lainnya. Selain penghasil sumber daya kayu hutan juga memiliki potensi lainnya Hasil
Hutan Bukan Kayu (HHBK).
Salah satunya adalah makanan dari hutan yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
ketela pohon, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, talas, ubi gembili, kentang, melinjo, sukun, dan masih banyak lainnya.
Salah satunya adalah makanan dari hutan yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
ketela pohon, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, talas, ubi gembili, kentang, melinjo, sukun, dan masih banyak lainnya.
Diantara
berbagai sumber pangan dari hutan , ada satu pangan dari hutan yang menjadi
favoritku yaitu
sukun (Artocarpus Altilis).
Buah
ini menjadi makanan favoritku karena bukan sekedar rasanya yang gurih tapi juga
merupakan sumber karbohidrat dan mineral lainnya.
⇛ Yang perlu kamu ketahui tentang Sukun!!
Menurut
Dr. Mercola’s Food Facts,
buah sukun kaya akan kandungan nutrisi yang bermanfaat. Satu cangkir buah sukun
dengan berat 220 gram mengandung energi sebesar 227 kalori atau setara dengan
11% kebutuhan energi dalam sehari. Uniknya, buah bernama Latin Artocarpus
altilis ini juga mengandung lemak sebanyak 0,5 gram yang setara dengan 1%
kebutuhan lemak dalam sehari.
Menurut Dirjen Bina Pengolahan dan
pemasaran hasil pertanian Tahun 2003, buah sukun mengandung berbagai jenis zat
gizi utama yaitu karbohidrat 25 %,
protein 1,5 % dan lemak 0,3 % dari 100 gram berat buah sukun .
Selain itu buah sukun juga banyak mengandung unsur-unsur mineral serta vitamin
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Unsur-unsur mineral yang terkandung dalam
buah sukun antara lain adalah Kalsium (Ca), Fosfor (P) dan Zat besi (Fe),
sedangkan vitamin yang menonjol antara lain adalah vitamin B1, B2 dan vitamin C. Kandungan
air dalam buah sukun cukup tinggi, yaitu sekitar 69,3 %.
Dari berbagai kandungan yang dimiliki oleh buah sukun ini, maka sudah sewajarnya sukun sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita
Dari berbagai kandungan yang dimiliki oleh buah sukun ini, maka sudah sewajarnya sukun sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita
Almarhum nenekku suka sekali
menggoreng sukun sebagai cemilan di pagi atau sore hari. Pengolahannya sangat
sederhana, sukun dikupas , selanjutnya dicuci dan direndam air garam langsung
digoreng. Meskipun sederhana tapi rasanya sangat gurih dilidah, jadi pas banget
sebagai teman nge teh di pagi atau sore hari.
Sukun ini sangat kaya dengan karbohidrat, jadi 2-3
potong sukun goreng saja sudah mampu membuat perut kita kenyang. ( Tapi
tergantung ukuran potongannya juga ya ).
Bagi yang tidak suka dengan yang digoreng,
boleh coba diolah menjadi makanan lain, misalnya : cake, getuk sukun, pie ,
sup, dan masih banyak lagi resep olahan sukun yang bisa ditemukan di internet.
Buah yang berasal dari hutan ini ternyata tidak kalah dengan makanan olahan lainnya, selain itu dijamin harganya murah banget karena bisa dicari didalam hutan sekitar kita.
Jadi, kapan lagi kita memanfaatkan lingkungan kita menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Dan kalau ada yang tertarik untuk mengetahui informasi lain mengenai hutan dan juga lingkungan disekitar boleh klik link berikut ya⇒https://walhi.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar