Cari Blog Ini

Jumat, 14 Februari 2020

MAKANAN DARI HUTAN YANG KAYA VITAMIN DAN MINERAL



Kalau bicara tentang hutan, pasti terbayang di benak kita luasnya hamparan hijau di wilayah Indonesia yang terbentang dari timur ke barat. Luasnya kawasan hutan Indonesia adalah 125,9 juta hektare atau 63,7 % dari luas daratan Indonesia.

Ternyata ⟹ separuh lebih dari kawasan Indonesia adalah Hutan






Kawasan Hutan diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) fungsi, yaitu: Hutan Produksi (HP) meliputi areal seluas 68,8 juta hektar atau 57 persen dari Kawasan Hutan; Hutan Konservasi (HK) meliputi areal seluas 22,1 juta hektar  atau 18 persen dari Kawasan Hutan  (dengan tambahan 5,3 juta hektar dari kawasan konservasi perairan); dan Hutan Lindung  yang memiliki fungsi perlindungan daerah aliran sungai (DAS) dan meliputi areal seluas 29,7 juta hektar atau 25 persen.   
                                                  
Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada Tahun 2018 tersebut, bisa dipastikan berapa besar sumber kekayaan hutan yang dimiliki oleh negara kita yang terkenal sebagai  zamrud katulistiwa ini.

Masih teringat dibenakku sekitar 25 tahun lalu saat masih duduk dibangku SD, ketika guru bicara tentang Zamrud Katulistiwa, di pikiranku selalu terlintas berbagai tempat indah di Indonesia yang bernuansa alam, dan juga hamparan hutan lindung di sepanjang pinggiran Sumatera, tempat dimana diriku dilahirkan.

Namun hutan bukan hanya sekedar kawasan konservatif yang kaya akan berjuta jenis tanaman, tapi sebenarnya hutan juga memiliki berbagai sumber kekayaan hayati lainnya. Selain penghasil sumber daya kayu hutan juga memiliki potensi lainnya Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). 

Salah satunya adalah makanan dari hutan yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. 
ketela pohon, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, talas, ubi gembili, kentang, melinjo, sukun, dan masih banyak lainnya.

Diantara berbagai sumber pangan dari hutan , ada satu pangan dari hutan yang menjadi favoritku yaitu 
sukun (Artocarpus Altilis).


Buah ini menjadi makanan favoritku karena bukan sekedar rasanya yang gurih tapi juga merupakan sumber karbohidrat dan mineral lainnya.

⇛   Yang perlu kamu ketahui tentang Sukun!!                                           

Menurut Dr. Mercola’s Food Facts, buah sukun kaya akan kandungan nutrisi yang bermanfaat. Satu cangkir buah sukun dengan berat 220 gram mengandung energi sebesar 227 kalori atau setara dengan 11% kebutuhan energi dalam sehari. Uniknya, buah bernama Latin Artocarpus altilis ini juga mengandung lemak sebanyak 0,5 gram yang setara dengan 1% kebutuhan lemak dalam sehari.

Menurut Dirjen Bina Pengolahan dan pemasaran hasil pertanian Tahun 2003, buah sukun mengandung berbagai jenis zat gizi utama yaitu karbohidrat 25  %, protein 1,5 % dan lemak 0,3 % dari 100 gram berat buah sukun .

Selain itu buah sukun juga banyak  mengandung unsur-unsur mineral serta vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Unsur-unsur mineral yang terkandung dalam buah sukun antara lain adalah Kalsium (Ca), Fosfor (P) dan Zat besi (Fe), sedangkan vitamin yang menonjol antara lain  adalah vitamin B1, B2 dan vitamin C. Kandungan air dalam buah sukun cukup tinggi, yaitu sekitar 69,3 %. 

Dari berbagai kandungan yang dimiliki oleh buah sukun ini, maka sudah sewajarnya sukun sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita





Almarhum nenekku suka sekali menggoreng sukun sebagai cemilan di pagi atau sore hari. Pengolahannya sangat sederhana, sukun dikupas , selanjutnya dicuci dan direndam air garam langsung digoreng. Meskipun sederhana tapi rasanya sangat gurih dilidah, jadi pas banget sebagai teman nge teh di pagi atau sore hari. 

Sukun ini sangat kaya dengan karbohidrat, jadi 2-3 potong sukun goreng saja sudah mampu membuat perut kita kenyang. ( Tapi tergantung ukuran potongannya juga ya ).

Bagi yang tidak suka dengan yang digoreng, boleh coba diolah menjadi makanan lain, misalnya : cake, getuk sukun, pie , sup, dan masih banyak lagi resep olahan sukun yang bisa ditemukan di internet. 
Buah yang berasal dari hutan ini ternyata tidak kalah dengan makanan olahan lainnya, selain itu dijamin harganya murah banget karena bisa dicari didalam hutan sekitar kita. 
Jadi, kapan lagi kita memanfaatkan lingkungan kita menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Dan kalau ada yang tertarik untuk mengetahui informasi lain mengenai hutan dan juga lingkungan disekitar boleh klik link berikut ya⇒https://walhi.or.id







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS

Solusi menghadapi selimut polusi dan perubahan iklim di era digitalisasi

sumber :   Canva Sejak awal oktober hingga 2 minggu terakhir oktober 2022 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat sebany...