Cari Blog Ini

Jumat, 12 Maret 2021

Bijak kelola sampah bersama waste4change



Sampah adalah masalah penting yang tidak dapat dihindari, meskipun berbagai solusi telah dilakukan namun belum mencapai tujuan yang maksimal. Setiap hari di muka bumi ini jumlah sampah semakin bertambah, tidak heran jika berdasarkan data Scienmag  pada tahun 2015 ada sejumlah 381 juta ton sampah plastik diproduksi dunia per tahun.

Sedangkan di Indonesia Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan menaksir pada akhir 2020 ada 67,8 juta ton sampah di Indonesia. Dan akan semakin meningkat seiring laju pertumbuhan penduduk di Indonesia.

Pemerintah melalui Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan telah mengupayakan berbagai cara untuk mengurangi produksi sampah dan juga pengelolaan sampah dengan baik. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 , Pemerintah Indonesia mengatur berbagai pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.

Sebelum kita bicara lebih jauh tentang sampah, ada baiknya kita mengetahui berbagai jenis sampah.

Berdasarkan  Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 ada 2 kategori sampah, yaitu :

1     Sampah rumah tangga

Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

2.      Sampah sejenis sampah rumah tangga

Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industry, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum dan fasilitas lainnya.

Sampah berdasarkan sifatnya ada  3 macam yaitu :

1.     Sampah organik

Sampah organik merupakan sampah yang mudah busuk sehingga dapat diolah menjadi kompos, misalnya : sayuran, sisa makanan dan dedaun kering.

2.      Sampah anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah terurai atau tidak mudah busuk, misalnya : sampah plastic, kaca dan kaleng.

3.      Sampah beracun (B3)

Sampah beracun adalah limbah yang berasal dari bahan-bahan berbahaya dan mengandung racun seperti limbah pabrik dan limbah rumah sakit.

Sampah sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dan kita pun tak dapat terhindar untuk ikut andil dalam produksi sampah.  Kita hanya perlu melakukan 3R  (reduce,reuse,recycle ) untuk berperan serta dalam mengurangi sampah.

Reduce ( Mengurangi )

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi produksi sampah terutama sampah yang tidak mudah untuk terurai misalnya sampah plastik dan stereofom. Sampah plastik sangat beraneka ragam, mulai dari botol plastik, kantong plastik, sedotan plastik dan banyak lagi produk yang berbahan dasar plastik. Padahal plastik termasuk sampah anorganik yang tidak mudah untuk terurai pada siklus alam. 

     Ada bermacam cara yang dapat kita lakukan untuk reduce sampah plastik yaitu :

  1. Kurangi berbelanja menggunakan kantong plastik, ada baiknya kita membawa sendiri tas atau kantong untuk berbelanja dengan bahan yang ramah lingkungan. Bahkan di beberapa supermarket telah menyediakan tas belanja yang ramah lingkungan. 
  2. Kurangi membeli minuman kemasan plastik, ada baiknya kita membawa sendiri botol minuman agar lebih ekonomis dan kita tidak ikut serta dalam memproduksi botol sampah plastik.
  3. Kurangi menggunakan sedotan plastik karena tidak ada salahnya jika kita minum tanpa menggunakan sedotan.
  4. Biasakan untuk masak dirumah, agar kita tidak memesan makanan dari toko atau restoran demi menghindari produksi sampah kemasan plastik dan stereofom.

Reuse ( Menggunakan Kembali )

Sangatlah bijak jika kita dapat menggunakan kembali berbagai barang yang masih layak untuk dipakai. Misalnya : Menulis pada kertas dengan dua sisi, memberikan baju-baju yang tidak terpakai kepada orang lain yang membutuhkannya, menggunakan kardus bekas yang layak pakai untuk packaging barang.

Recycle ( Daur Ulang )

Ada berbagai jenis barang yang dapat kita daur ulang, misalnya : botol plastik bekas dapat dimanfaatkan sebagai pot tanaman, kaleng bekas susu atau biskuit dapat dikreasikan menjadi celengan atau kaleng serbaguna, plastik sabun dan detergen dimanfaatkan menjadi tas, kaleng bekas cat bisa dijadikan sebagai tong sampah atau pot tanaman.


Bukan hanya sampah plastik yang bisa di recycle, bahkan puntung rokok pun bisa di recycle. 

Puntung rokok bisa di recycle ?

Bisa dong, kalian pasti penasaran kan bagaimana caranya. Pada bulan februari 2021 Waste4change bekerja sama dengan  Sampoerna melaksanakan riset pilot project #Puntungitusampah,  guna mengurangi sampah puntung rokok dan mendaur ulang puntung rokok.

Mungkin sebagian besar anda masih asing dengan istilah waste4change. Waste4change adalah perusahaan pengelola sampah yang memiliki misi mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA, dan daur ulang puntung rokok adalah salah satu risetnya.

Kalian cuma harus melakukan 2 langkah ini untuk berperan serta dalam daur ulang puntung rokok.


Dan semua proses recycle ini dapat dilakukan dengan sangat praktis melalui aplikasi dan website.  waste4change mengintegrasikan program pengelolaan sampahnya dengan teknologi yang disebut dengan Digital EPR ( Extended Producer Responsibility ).Namun, untuk mendapatkan digital EPR ini tidak bisa didownload langsung ya, kalian harus mengisi dulu proposal request form digital EPR. Jika kalian berminat, silahkan kunjungi website waste4change dan ajukan proposalnya.

Layanan individu lainnya yang disediakan oleh waste4change adalah Personal Waste Management, yaitu layanan pengangkutan sampah anorganik langsung dari rumah klien dan bertanggung jawab secara optimal untuk mengurangi jumlah sampah yang akan dikirim ke TPA.

Waste4change berharap  dapat melakukan perubahan ekosistem pengelolaan yang bertanggung jawab dan berlandaskan kolaborasi dan teknologi menuju penerapan ekonomi melingkar ( circular economy ) sehingga indonesia bebas sampah. Terutama berbagai pihak yang memiliki resiko sebagai penghasil sampah ikut dilibatkan dalam kegiatan waste4change, misalnya Instansi pemerintah, perusahaan, hotel, pengelola bangunan, perumahan, restoran, retail dan kantor. Bahkan ada beberapa diantaranya telah menyelesaikan kerjasama untuk pengelolaan sampah bersama waste4change melalui program Zero Waste Landfill, yaitu : layanan pengangkutan dan daur ulang sampah sehingga tidak ada sampah yang berakhir di TPA. Dan pencapaian program ini pun luar biasa karena berhasil mengumpulkan 282,288 kg residu sampah yang tidak berakhir di TPA. 




 





Hal utama dalam menyelesaikan permasalahan sampah sebenarnya adalah dengan cara menumbuhkan kesadaran diri masyarakat mengenai cara pengelolaan sampah yang baik dan bijak. Oleh sebab itu waste4change berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat dengan membangun komunitas    
( Community Based Implementation dan 3R school program) dan menyelenggarakan training AKABIS ( Waste Managemen Academy ) juga Black Soldier Fly Learning Center.

Jika kalian ingin menjadi pribadi yang bijak mengelola sampah dan tertarik mengetahui lebih jauh mengenai apa dan bagaimana waste4change melakukan pengelolaan sampah yang profesional dan berbasis teknologi, silahkan klik disini atau kalian tonton dulu video berikut ini ya.



Tulisan ini diikutsertakan dalam 
Lomba Menulis Blog Waste4Change Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021
"Nyayu Fauziah"

Referensi :

1. https://waste4change.com/official/

2. https://www.daur-ulang.com/2020/06/kreasi-unik-botol-bekas.html

3.https://lifestyle.okezone.com/read/2018/06/05/194/1907019/5-kreasi-limbah-plastik-bisa-jadi-barang-kekinian-loh

4.https://lifestyle.okezone.com/read/2018/06/05/194/1907019/5-kreasi-limbah-plastik-bisa-jadi-barang-kekinian-loh

5.https://kumparan.com/diy-lifestyle/yuk-manfaatkan-botol-plastik-bekas-jadi-diy-tempat-pensil-nan-cantik-1tlYBVo6H63.

6.http://w4c.id/PWM

7. https://www.youtube.com/channel/UCmyjlUYRfBiYEWDRcsd5raQ

8.https://kppip.go.id/download/peraturan/pp/148.-Peraturan-Pemerintah-Nomor-81-Tahun-2012-tentang-Pengelolaan-Sampah-Rumah-Tangga-dan-Sampah-Sejenis-Sampah-Rumah-Tangga_2.pdf



                       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS

Solusi menghadapi selimut polusi dan perubahan iklim di era digitalisasi

sumber :   Canva Sejak awal oktober hingga 2 minggu terakhir oktober 2022 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat sebany...